Dalam proses belajar mengajar, keseriusan (konsentrasi) dalam belajar adalah hal terpenting. Adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi tingkat keseriusan belajar diantaranya adalah kondisi fisik yang fresh. kesehatan dan kecukupan energi menjadi faktor mutlak. Hal ini didukung dengan hasil penelitian yang dikenal dengan nama 10/40. Artinya, walaupun berat otak hanya 10% dari keseluruhan tubuh, seorang anak pada
usia perkembangan membutuhkan 40% dari total energi yang dimiliki tubuh
agar otak bisa berfungsi dengan optimal. Jadi wajar bila kondisi tubuh menurun karena lelah, akan mengurangi tingkat konsentrasi belajar. dan yang lebih parah lagi, kekurangan energi pada otak pastinya akan
menghasilkan dampak jangka panjang yang merugikan.Jika energi yang
tersimpan minim, maka daya konsentrasinya untuk mengembangkan pola
pikir, kepribadian serta kreativitas akan berkurang.(chugani HT.Prev Med.1998:27)
Kegiatan belajar mengajar adalah suatu kegiatan interaksi antara guru dan murid dimana akan diakhiri
dengan proses evaluasi hasil belajar ( dimyati dan mudjiono, 2006 : 3 ).
Proses pembelajaran juga diartikan sebagai suatu proses terjadinya
intraksi antara pelajar, pengajar dalam upaya mencapai tujuan
pembelajaran, yang berlangsung dalam suatu lokasi tertentu dalam jangka
satuan waktu tertentu pula (hamalik, 2006 :162 ).
Kegiatan tersebut haruslah menjadi kegiatan yang efektif dan justru tidak kontra produktif. Pemilihan waktu penyelenggaraannya pun juga harus tepat. Maka dari itu kiranya kita dapat menimbang, mana waktu yang tepat berdasarkan kondisi fisik para pelaku KBM yaitu murid dan Guru, apakah di pagi hari, sore atau malam hari.
Dari tiga kemungkinan waktu tersebut tentunya kita sepakat, pagi hari adalah waktu dimana kondisi tubuh manusia masih dalam keadaan segar, dengan catatan perut sudah terisi dengan sarapan pagi yang berkualitas. Kebugaran tubuh juga dalam kondisi puncaknya. Pagi hari adalah waktu dimana dalam keseharianya, manusia baru saja selesai beristirahat dengan tidur dimalam harinya. Waktu dimana udara masih bersih, waktu di saat suhu permukaan bumi belum panas yang bisa mempercepat keluarnya energi dari tubuh serta waktu dimana otak manusia memulai kegiatannya. Otak yang segar akan membuat konsentrasi belajar tinggi. Kemampuan menyerap pelajaran sekolah juga semakin cepat dan besar.
Kiranya tidak ada alasan lagi bagi kita, demi kemajuan pendidikan Indonesia pada umumnya, sekolah-sekolah di seluruh tanah air ini menerapkan kebijakan SMP (Sekolah Masuk Pagi). Adapun manfaat sekolah masuk pagi selain hal di atas, kegiatan ekstra kurikuler dapat diterapkan lebih efektif, kemudian, sepulang sekolah, anak-anak bisa membatu orang tua di rumah ataupun digunakan untuk beristirahat untuk kemudian belajar dimalam harinya. Berbeda dengan anak yang sekolah sore, pagi harinya sudah digunakan untuk persiapan ke sekolah dan memberikan pendidikan yang kurang baik, dimana anak-anak terbiasa dengan bangun siang. Sepulang sekolah hari sudah petang dan malam harinya tidak bisa belajar karena badan sudah lelah.
Komentar
Posting Komentar