Melihat berita di mana-mana tentang bencana banjir di jakarta dan beberapa kota besar lainnya di dunia, selayaknya manusia yang mempunyai peradaban dibanding makhluk lainnya bisa mengambil sikap atas kejadian tersebut. bukan atas nama mencari nafkah dan meningkatkan taraf hidup semata, ke kota seolah sudah menjadi arus yang lebih dikenal dengan istilah urbanisasi.
Manusia seolah lupa demi mencari kebahagiaan justru mendapat kesengsaraan yang berlibat. harusnya manusia sadar dan bertindak. bahwa seorang Jokowi sendiri tidak akan mampu mencegah banjir di jakarta. para sarjana harusnya kembali ke desa. biarlah para buruh ke kota mencari nafkah dan berdemo di depan istana. kalau tiba saatnya desa mengalami kemajuan yang pesat, tidak usah di suruh pun, orang-orang kota akan berbondong-bondong kembali ke asalnya.
Kemajuan teknologi sekarang ini telah mnghubungkan berbagai daerah di nusantara dari sisi komunikasi dan informasi. meski belum dibarengi transportasi dan fasilitas insfrastruktur. namun cepat atau lambat infrastruktur desa tidak akan kalah dengan kota. jadi mulai berfikirlah melirik peluang bisnis di desa sebelum ketinggalan oleh yang lain. bayangkan saja, di kampung pelosok sudah ada usaha Loundry, salon kecantikan, butik, cuci mobil, minimarket dll. segera menyusul kolam renang, pusat kebugaran, pusat perbelanjaan dan oleh-oleh khas.
Tinggal kini desa menyikapi para pendatang dari kota yang lebih berpengalaman dalam berbisnis ini bagaimana. dengan segenap budaya yang di bawa dari kota, masyarakat desa harus mempunyai identitas yang jelas kalau tidak ingin kebobrokan kehidupan kota tertular masuk ke desa kita yang permai.
Komentar
Posting Komentar