Langsung ke konten utama

HEWAN-HEWAN LIAR PEGUNUNGAN KARST

 
Satwa karst cukup banyak ditemukan, khususnya di eksokarst. Vertebrata yang teramati di karst Gunung Kidul dapat dilihat menurut tingkat taksonnya. Kelompok Mammalia, selain hewan budidaya seperti kambing, lembu, kuda atau kerbau di kawasan karst cukup banyak hewan mamal yang masih hidup bebas di alam seperti kera ekor panjang (Macaca fascicularis). Lutung kelabu (Presbytis cristata), Tupai (Callosciurus notatus) ditemukan merata di kawasan karst. Landak (Hystrix brachiura) banyak ditangkap di kawasan ini. Berbagai jenis tikus (Bandicota dan Rattus), garangan (Herpestes javanicus), dan luwak (Paradoxurus hermaproditus) umumnya merata di seluruh kawasan karst.

Di kawasan pesisir ditemukan kelelawar jenis Megaderma spasma dan Rousettus amplexicaudatus, sementara di pedalaman ditemukan kelelawar Megaderma spasma; Pteropus giganteus; dan Pipistrellus javanicus. Diduga masih lebih dari empat spesies selain yang disebutkan tersebut. Pteropus giganteus banyak juga ditemukan di hutan-hutan. karst
Ophidia di kawasan karst ditemukan tujuh spesies ular dari tiga familia, tiga diantara tujuh spesies ini tergolong berbisa. Masing-masing spesies dari Familia Elaphidae: Ophiophagus hannah (ular sendok = king cobra) habitatnya di semak-semak, liang di lereng dan rumpun bambu; dan Naja naja sputatrix (dumung = kobra Asia), habitatnya di semak-semak, liang dan celah batu. Dari Familia Colubridae ada Ptyas korros (ular koros), di liang tanah yang lembab, semak-semak dan pepohonan terlindung; Ptyas mucosus (bandotan macan), habitatnya relatif sama dengan ular koros. Jenis lain yaitu Ahaetulla picta (ular tali picis, tampar); sering di atas pohon yang tidak rindang, saat mencari makan baru turun ke tanah. Ular Dryophis prasinus (ular gadung), hidup di atas pohon sambil menunggu pakan yang lewat. Anggota Familia Boidae teramati satu spesies adalah Phyton reticulatus (sawa kembang), habitatnya di liang tanah yang lembab dan liang dekat sumber air, pohon rimbun dan seresah lembab.
Reptil lain yang dapat ditemukan antara lain kadal, biawak (Varanus salvator), tokek hutan (Gecko gecko), cicak (Hemidactylus sp.), cleret gombel (Calotes sp.), bunglon (Cameleon sp.). Pantai Ngungap adalah lokasi pendaratan berbagai jenis penyu, khususnya penyu hijau (Chelonia mydas).

Kelompok aves cukup banyak ditemukan di kawasan karst dan sekitarnya. Komunitas burung yang cukup banyak teramati yaitu kawasan hutan Banaran sampai dengan pantai, penulis menduga lebih dari 60 spesies, karena keterbatasan berbagai hal hanya teramati 32 spesies (Tabel 4.). Penulis sempat mengamati Tyto alba, Haliastur indus dan Collocalia esculenta, dll.
Tabel 4. Spesies burung teramati di kawasan karst Gunung Kidul
No
Nama lokal
Nama Ilmiah
Familia
1
Kutilang
Pycnonotus aurigaster
Pycnonotidae
2
Prenjak
Prinia subflava
Sylvidae
3
Bentet
Lanius schach
Laniidae
4
Sepah kecil
Pericrocotus cinnonomeus
Campephagidae
5
Sriti
Hirundo tahitica
Hirundinidae
6
Gagak hutan
Corvus enca
Corvidae
7
Burung madu kuning
Nectarinia jugularis
Nectarinidae
8
Gelatik batu
Parus major
Paridae
9
Srigunting
Dicrurus macrocercus
Dicruridae
10
Kepodang
Oriolus chinensis
Oriolidae
11
Kapasan
Lalage nigra
Campephagidae
12
Tekukur
Streptopelia chinensis
Columbidae
13
Perkutut
Geopelia striata
Columbidae
14
Kipasan
Rhipidura javanica
Muscicapidae
15
Cekakak cina
Halcyon pileata
Alcedinidae
16
Kaca mata biasa
Zosterops palpebrosus
Zosteropidae
17
Kucica
Capsychus saularis
Turdidae
18
Trinil
Limicola fasinellus
Scolopacidae
19
Pecuk ular
Anhinga melanogaster
Phalacrocoracidae
20
Burung cabe
Dicaeum trochileum
Nectarinidae
21
Pelatuk
Picoides macei
Picidae
22
Alap-alap
Falco moluccensis
Falconidae
23
Puyuh
Turnix sulvatica
Turnicidae
24
Bondol jawa
Lonchura leucogastroides
Ploceidae
25
Delimukan
Calchophaps indica
Columbidae
26
Kucica batu
Saxiola caprata
Turdidae
27
Cipoh
Aegethina tiphia
Chlaropseidae
28
Kekep
Artamus leucorhynchus
Arthamidae
29
Kepodang ungu
Coracina fimbriata
Campephagidae
30
Ayam hutan
Gallus varius
Phasianidae
31
Jalak ungu
Acridotheres javanicus
Sturnidae
32
Kepodang ungu jawa
Coracina javensis
Orilidae
Selain di permukaan karst ada juga penghuni di bawah batuan gamping atau di dalam goa; secara umum hewan yang menghuni goa dapat dibedakan menjadi tiga kelompok besar berdasarkan ketergantungan terhadap ekosistem, yaitu:
Trogloxene, kelompok organisme dalam dengan siklus hidup tidak pernah lengkap à kelelawar, beruang, manusia (prasejarah).
Troglophile à kelompok organisme yang dapat menyelesaikan kehidupan di dalam goa walaupun dapat hidup di luar goa.
Troglobion à kelompok organisme yang sudah adaptasi dengan goa, pigmen mereduksi, mata kecil/buta à ikan buta Amblyopsis spelaea.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CONTOH LAPORAN KEGIATAN PROMOSI SMA

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEGIATAN PROMOSI SEKOLAH DALAM RANGKA PENERIMAAN PESERTA DIDIK (PPD) DISUSUN OLEH: TIM PROMOSI SEKOLAH (TPS) SMA PANCASILA 3 PARANGGUPITO 2011 KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas terselenggaranya kegiatan promosi dan penyusunan laporan ini hingga semua itu dapat terlaksana dengan baik tanpa ada hambatan yang berarti. Jika tanpa bantuan-Nya mustahil semua ini dapat terlaksana. Kami selaku tim promosi sekolah(TPS) telah melakukan tugas kami yaitu melakukan beberapa kegiatan promosi dan dengan menggunakan beberapa media dalam pelaksanaannya. Diantara kegiatan dan media tersebut adalah ; kegiatan sosialisasi ; pembuatan spanduk ; penyebaran pumflet(selebaran) ; penyebaran angket minat siswa serta publikasi lewat media internet seperti facebook dan blog dimana hal ini masih terus kita lakukan. Semua kegiatan tersebut kiranya perlu untuk kami lakukan demi meningkatkan minat siswa lulusan SMP atau sederajat untuk terterik berseko

MOMENTUM SUDUT DAN HUKUM KEKEKALAN MOMENTUM

 Pada gerak rotasi, semua benda yang berputar akan terus berputar sampai ada sesuatu yang menghentikannya. Hal ini menunjukkan bahwa benda bergerak berputar memiliki inersia yang kita sebut inersia rotasi, atau disebut momentum sudut. secara matematis dinyatakan sebagai berikut : L = I ω dengan :  L = momentum sudut                   I  = momen inersia                         ω = kecepatan sudut sama halnya dengan momentum liner, momentum sudut juga merupakan besaran vektor yang memiliki arah. Arah momentum sudut dari suatu benda yang berotasi dapat ditentukan dengan kaidah tangan kanan: Empat jari yang tertekuk menunjukkan arah putaran gerak rotasi dan ibu jari menunjukkan arah momentum sudut. Jika momentum sudut arahnya ke atas, maka nilainya positif, sebaliknya jika arah momentum sudut berarah ke bawah, maka nilainya negatif. Pada gerak translasi, hukum 2 Newton yang dikaitkan dengan momentum menyatakan bahwa karena terdapat analogi gerak translasi dengan gerak rotasi maka momen gay

SEMUA TENTANG MOS

Hai...adik2 pengurus OSIS !!! l g nyari-nyari bahan buat acara MOS ea??? nih dari kami, smoga bisa bermanfaat dan menjadi acuan ..... Yang biasa di setiap even MOS adalah : 1. atribut 2. pembuatan proposal contoh proposal 3. jadwal kegiatan 4. materi kegiatan 5. pernak - pernik lainnya Berikut akan kita bahas satu persatu : 1. ATRIBUT Berbicara atribut MOS, SMAPAGA memiliki budaya yang unik yaitu menggunakan motif batik pada rompi dan tas sandang dan penutup kepala dari caping. hal ini memiliki filosofi cinta tradisi dan mengingatkan kita pada pertanian sebagai penopang utama bangsa. semula panitia ragu menentukan hal ini. tetapi setelah diterapkan ternyata hasilnya luar biasa. sragam mos terlihat sangat bagus dan inspiratif. mungkin sebagian dari pembaca tidak setuju dengan penilaian tersebut, pada dasarnya kami hanya berusaha untuk lebih manusiawi dan menghilangkan budaya perploncoan pada kegiatan MOS. sangatlah tidak manusiawi bila peserta disuruh mengenakan p