Langsung ke konten utama

BRYOPHYTA (LUMUT)



Bryophyta  (Lumut)
 
Lumut merupakan jenis tumbuhan yang pertamakali beradaptasi di darat dan umumnya memiliki tempat hidup di daerah lembab dan basah. Beberapa jenis lumut ternyata juga dapat ditemukan pada kondisi sangat kering dan dapat bertahan hidup lama di daerah beku seperti di pegunungan Alpen. Jarang sekali ditemukan tumbuhan lumut yang hidup di air kecuali lumut tertentu seperti lumut gambut.
Lumut yang sudah diidentifikasikan sampai saat ini berjumlah kurang lebih 23.000 jenis. Berdasarkan struktur tubuhnya, sebagian ahli menganggap tubuh lumut masih berupa talus (antara akar, batang dan daun belum dapat dibedakan dengan jelas) sedangkan sebagian lain beranggapan bahwa tubuh lumut sudah berupa kormus (sudah dapat dibedakan).
Untuk dapat tumbuh untuk dapat menyesuaikan diri di lingkungan darat, lumut memiliki permukaan tubuh yang diselubungi lapisan kutikula yang dapat mengurangi penguapan air yang berlebih. Selain itu, gamet (sel kelamin) berkembang dalam organ pembentuk sel kelamin (gametangia) sehingga zigot sebagai hasil fertilisasinya dapat tumbuh dan berkembang di tempat aman pada organ yang menyerupai jaket pelindung
1.       Karakteristik lumut
Lumut secara umum memiliki cirri berwarna hijau, karena sel-selnya meimiliki kloroplas yaitu plastid yang mengandung pigmen berwarna hijai (klorofil). Struktur tubuh lumut yang sederhana belum memiliki jaringan pengangkut. Proses pengangkutan air dan zat mineral di dalam tubuh lumut berlangsung secara difusi dan dibantu oleh adanya aliran sitoplasma di dalam sel-sel tumbuhan lumut.
Struktur tubuh lumut masih sangat sederhana. Secara umum, cirri-ciri tubuh lumut adalah sebagai berikut :
a.       Dinding sel tersusun atas selulosa
b.      Gametangium (organ pembentuk sel kelamin terdiri atas anteridium dan arkegonium
c.       Daun berklorofil bersifat autotrof
d.      Akar yang sebenarnya belum ada. Baru berupa rhizoida
e.      Berkembang biak dengan spora
f.        Hidup di tempat lembab
g.       Peralihan antara thalophyta dan kormophyta
h.      Sporofit sebagai organ penghasil spora terdiri atas kapsul dan seta (tangkai). Kapsul dilindungi kaliptra yang akan lepas saat kapsul matang. Ujung kapsul yang matang dilindungi oleh operculum. Akibat pengaruh perubahan tekanan udara, operculum akan lepas pada bagian gigi peristom sehingga spora yang terdapat di sporangium yang dibungkus kapsul akan dilepaskan keluar.
2.       Reproduksi lumut
Reproduksi pada lumut dilakukan dengan pergiliran keturunan. Pergiliran keturunan terjadi antara fase gametofit sebagai penghasil gamet (sel kelamin) dan fase sporofit sebagai penghasil spora. Proses ini disebut metagenesis. Gametofit merupakan keturunan seksuan, sedangkan sporofit merupakan keturunan aseksual.
Tumbuhan lumut yang biasa kita lihat sehari-hari merupakan bentuk fase gametofit. Gametofit merupakan organism haploid yang akan mengalami mitosis dan membentuk gemetangium (organ reproduksi). Gemetangium lumut terdiri atas banyak sel dan diselubungi oleh selapis sel mandul. Organ ini terbagi menjadi dua jenis yaitu anteridium dan arkegonium. Kedua alat reproduksi ini dapat ditemukan pada satu individu (berumah satu/monoseus) atau terpisah pada dua individu (berumah dua/dioseus).
Apabila arkegonium masak dan sel telurnya siap untuk dibuahi. Maka seluruh dinding sel arkegonim bagian dalam akan terlarut dan bagian ujungnya akan terlepas sehingga bagian atas dari arkegonium menjadi seperti corong. Anteridium yang masak juga akan pecah dan mengeluarkan sel spermatozoid. Sel spermatozoid akan bergerak kea rah sel telur untuk melakukan pembuahan dengan bantuan air yang ada disekitarnya sehingga dihasilkan zigot (diploid) sebagai calon individu baru.
Zigot hasil pembuahan akan tumbuh dan berkembang menjadi sporofit muda. Sporofit akan terus berkembang dan membentuk sporogonium, yaitu badan khusus penghasl spora atau yang sering dikenal dengan kotak spora. Di dalam kotak ini akan berlangsung proses meiosis untuk pembentukan spora. Kotak spora yang sudah masak akan pecah sehingga spora berhamburan keluar dan jika jatuh ke tempat yang cocok  (lembab), spora segera tumbuh menjadi protonema sebagai calon tumbuhan lumut.
Demikian proses ini berlangsung secara terus-menerus sehingga kelestarian lumut dapat tetap terjaga hingga sekarang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CONTOH LAPORAN KEGIATAN PROMOSI SMA

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEGIATAN PROMOSI SEKOLAH DALAM RANGKA PENERIMAAN PESERTA DIDIK (PPD) DISUSUN OLEH: TIM PROMOSI SEKOLAH (TPS) SMA PANCASILA 3 PARANGGUPITO 2011 KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas terselenggaranya kegiatan promosi dan penyusunan laporan ini hingga semua itu dapat terlaksana dengan baik tanpa ada hambatan yang berarti. Jika tanpa bantuan-Nya mustahil semua ini dapat terlaksana. Kami selaku tim promosi sekolah(TPS) telah melakukan tugas kami yaitu melakukan beberapa kegiatan promosi dan dengan menggunakan beberapa media dalam pelaksanaannya. Diantara kegiatan dan media tersebut adalah ; kegiatan sosialisasi ; pembuatan spanduk ; penyebaran pumflet(selebaran) ; penyebaran angket minat siswa serta publikasi lewat media internet seperti facebook dan blog dimana hal ini masih terus kita lakukan. Semua kegiatan tersebut kiranya perlu untuk kami lakukan demi meningkatkan minat siswa lulusan SMP atau sederajat untuk terterik berseko

MOMENTUM SUDUT DAN HUKUM KEKEKALAN MOMENTUM

 Pada gerak rotasi, semua benda yang berputar akan terus berputar sampai ada sesuatu yang menghentikannya. Hal ini menunjukkan bahwa benda bergerak berputar memiliki inersia yang kita sebut inersia rotasi, atau disebut momentum sudut. secara matematis dinyatakan sebagai berikut : L = I ω dengan :  L = momentum sudut                   I  = momen inersia                         ω = kecepatan sudut sama halnya dengan momentum liner, momentum sudut juga merupakan besaran vektor yang memiliki arah. Arah momentum sudut dari suatu benda yang berotasi dapat ditentukan dengan kaidah tangan kanan: Empat jari yang tertekuk menunjukkan arah putaran gerak rotasi dan ibu jari menunjukkan arah momentum sudut. Jika momentum sudut arahnya ke atas, maka nilainya positif, sebaliknya jika arah momentum sudut berarah ke bawah, maka nilainya negatif. Pada gerak translasi, hukum 2 Newton yang dikaitkan dengan momentum menyatakan bahwa karena terdapat analogi gerak translasi dengan gerak rotasi maka momen gay

SEMUA TENTANG MOS

Hai...adik2 pengurus OSIS !!! l g nyari-nyari bahan buat acara MOS ea??? nih dari kami, smoga bisa bermanfaat dan menjadi acuan ..... Yang biasa di setiap even MOS adalah : 1. atribut 2. pembuatan proposal contoh proposal 3. jadwal kegiatan 4. materi kegiatan 5. pernak - pernik lainnya Berikut akan kita bahas satu persatu : 1. ATRIBUT Berbicara atribut MOS, SMAPAGA memiliki budaya yang unik yaitu menggunakan motif batik pada rompi dan tas sandang dan penutup kepala dari caping. hal ini memiliki filosofi cinta tradisi dan mengingatkan kita pada pertanian sebagai penopang utama bangsa. semula panitia ragu menentukan hal ini. tetapi setelah diterapkan ternyata hasilnya luar biasa. sragam mos terlihat sangat bagus dan inspiratif. mungkin sebagian dari pembaca tidak setuju dengan penilaian tersebut, pada dasarnya kami hanya berusaha untuk lebih manusiawi dan menghilangkan budaya perploncoan pada kegiatan MOS. sangatlah tidak manusiawi bila peserta disuruh mengenakan p