Ptolemaeus |
Banyak pengetahuan kita tentang tentang ilmu astronomi berasal dari filsuf yunani kuno yang bermukim di kota Aleksandria, Claudius Ptolemaeus (100-178 M) adalah seorang ilmuwan yang luar biasa, akan tetapi yang terpenting adalah ia mengumpulkann dan memperjelas pekerjaan para astronom besar sebelumnya. Ptolemaeus meninggalkan dua set buku Almagest dan Tetrabiblos.
Almagest merupakan katalog bintang yang diketahui pada masa itu sedangkan Tetrabiblos berbicara tentang astrologi. Selama 1600 tahun tidak ada sanggahan tentang buku ini. Buku ini diterjemahkan ke dala bahasa Arab karena dengan runtuhnya kekaisaran Romawi sekitar abad ke 4, banyak pengetahuan yang telah terkumpul itu hilang karena perpustakaan dihancurkan dan buku-buku dibakar.
Julius Caesar |
Hanya sedikit dokumen tentang pekerjaan para astronom yunani yang tertinggal, salah satunya adalah tiruan dari Romawi dari abad ke-2 atas patung Yunani. patung dari marmer menampilkan dewa Atlas yag menyangga langit. Ke-48 konstelasi Ptolemaeus jelas terlihat dalam bentuk relief.
Konsep mengenai bumi yang bulat dapat ditelusuri dari abd ke-6 SM juga dari Yunani. Sebelum Ptolemaus, para astronom sudah terbiasa bekerja dengan bola bumi dan bola langit.
Bola bumi pertama meggunakan angin yang ditiup di dalamnya dibuat pada abad 15 M oleh Martin Behaim yang separuhnya dilukis berdasarkan mitos. Laut merah misalnya, diberi warna merah. |
Adalah logis untuk berasumsi berdasarkan oleh apa yang tertangkap oleh panca indera. Dari Bumi kita melihat bahwa langit berada di atas kita. Tadak ada alasan untuk mengatakan bahwa bumi berutar. Tentunya para filsuf kuno percaya bahwa bumi tidak bergerak dan merupakan pusat kosmos yang besar. Planet tersusun dalam rangkaian lapisan, dengan langit berbintang atau yang disebut bintang ttetap yang membentuk kotak kristal yang luas.
Alam semesta yang geosentris atau berpusat pada bumi sering disebut alam semesta Ptolemaeus oleh para cendikiawan sesudahnya untuk menandai itulah alam semesta yang diyakini oleh para ilmuwan masa purba. Namun jauh sebelum Ptolemaeus, seorang filsuf Yunani yang jenius "Aristarchus" (310-230 SM) telah mengatakan bahwa Bumi lah yang mengeliling Matahari, akan tetapi teori ini ditolak karena tidak sesuai dengan kepercayaan matematika dan filsafat masa itu.
Para astronom merasa kesulitan untuk menjelaskan gerakan 3 dimensi benda langit. Ptolemaeus menggunakan bulatan Armilarry seperti model armilary buatan Prancis 1770 ini. |
smapaga.webs.com
smapaga.blogspot.com
sma_paga instagram
yutuber smapaga
Komentar
Posting Komentar