Langsung ke konten utama

MEMPELAJARI LANGIT "DARI TAKHAYUL SAMPAI IPTEK" (seri astronomi)

Kata "astronomi" berasal dari dua kata bahasa Yunani, "astron" adalah bintang dan "nemein" adalah menamakan. Orang-orang Yunani kuno lah yang mulai intens mempelajari bintang, terbukti dengan sebagian besar nama-nama bintang dan benda langit dengan nama dewa-dewa mereka. Mereka membuat daftar nama bintang secara sistematis.
     Para astronom jaman dahulu, yang lebih terkenal dengan sebutan ahli "nujum" yang sekarang ini bergeser makna menjadi tukang "dukun", sudah mengamati langit dengan seksama. mereka sebagian besar adalah penggembala. Pada sejumlah peradaban awal, letak bintang yang berdekatan dan terlihat membentuk pola tertentu dalam sebuah gugus dinamai dengan istilah "rasi". Sehingga dalam peradaban Yunani kuno sudah mengenal mitologi zodiak yang masih dipercaya hingga kini.
     Hampir setiap budaya mempelajari bintang. Pada masa kegelapan Eropa, astronomi di pelajari dan disempurnakan oleh bangsa Arab. Pengaruh agama Islam yang menggunakan penanggalan dalam pelaksanaan peribadatan seperti menentukan 1 syawal dan bulan haji menjadi faktor pendorong astronomi berkembang pesat pada kebudayaan ini.
      Langit pada malam hari adalah pemandangan yang memikat khususnya di desa-desa yang jauh dari polusi dan kilauan cahaya lampu listrik. Sangat menakjubkan bahwa bintang-bintang yang terlihat pada malam ini, di abad 21 ini, hampir sama dengan langit yang dilihat oleh orang yang hidup pada 10.000 tahun yang lalu. sehingga bisa dikatakan astronomi menjadi salah-satu disiplin ilmu yang konsisten dibanding ilmu-ilmu yang lain.
     Dengan astronomi ditemukanlah teleskop pembias, teleskop pantul, teleskup luar angkasa hingga teleskop radio dimana citra bintang dapat dilihat melalu layar monitor. Semua itu berawal dari kepercayaan yang bersifat tahayul dimana kekuatan benda langit yang nampak pada saat tertentu, mempengaruhi kehidupan di Bumi seperti peperangan, wabah penyakit, dan yang bisa dijelaskan dengan logika seperti, perhitungan musim. 
      Kita kini dapat melihat sekitar 1.000 kali lebih jauh ke antariksa, dimana pada tahun 1990, NASA meluncurkan teleskop antariksa pertama "HUBBLE" yang mengorbit di luar atmosfer bumi. Teleskop ini dapat menghasilkan citra beresolusi tinggi dan dapat melihat obyek-obyek yang jauhnya hingga beberapa milyar tahun cahaya. Sebagian besar waktu digunakan untuk membidik lubang hitam. Di Indonesia sendiri ada sebuah observatorium yaitu tempat untuk melihat antariksa yang disebut "observatorium BOSCHA" di Jawa Barat

*) sumber : Astronomi (Kristen Lippincot)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CONTOH LAPORAN KEGIATAN PROMOSI SMA

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEGIATAN PROMOSI SEKOLAH DALAM RANGKA PENERIMAAN PESERTA DIDIK (PPD) DISUSUN OLEH: TIM PROMOSI SEKOLAH (TPS) SMA PANCASILA 3 PARANGGUPITO 2011 KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas terselenggaranya kegiatan promosi dan penyusunan laporan ini hingga semua itu dapat terlaksana dengan baik tanpa ada hambatan yang berarti. Jika tanpa bantuan-Nya mustahil semua ini dapat terlaksana. Kami selaku tim promosi sekolah(TPS) telah melakukan tugas kami yaitu melakukan beberapa kegiatan promosi dan dengan menggunakan beberapa media dalam pelaksanaannya. Diantara kegiatan dan media tersebut adalah ; kegiatan sosialisasi ; pembuatan spanduk ; penyebaran pumflet(selebaran) ; penyebaran angket minat siswa serta publikasi lewat media internet seperti facebook dan blog dimana hal ini masih terus kita lakukan. Semua kegiatan tersebut kiranya perlu untuk kami lakukan demi meningkatkan minat siswa lulusan SMP atau sederajat untuk terterik berseko

MOMENTUM SUDUT DAN HUKUM KEKEKALAN MOMENTUM

 Pada gerak rotasi, semua benda yang berputar akan terus berputar sampai ada sesuatu yang menghentikannya. Hal ini menunjukkan bahwa benda bergerak berputar memiliki inersia yang kita sebut inersia rotasi, atau disebut momentum sudut. secara matematis dinyatakan sebagai berikut : L = I ω dengan :  L = momentum sudut                   I  = momen inersia                         ω = kecepatan sudut sama halnya dengan momentum liner, momentum sudut juga merupakan besaran vektor yang memiliki arah. Arah momentum sudut dari suatu benda yang berotasi dapat ditentukan dengan kaidah tangan kanan: Empat jari yang tertekuk menunjukkan arah putaran gerak rotasi dan ibu jari menunjukkan arah momentum sudut. Jika momentum sudut arahnya ke atas, maka nilainya positif, sebaliknya jika arah momentum sudut berarah ke bawah, maka nilainya negatif. Pada gerak translasi, hukum 2 Newton yang dikaitkan dengan momentum menyatakan bahwa karena terdapat analogi gerak translasi dengan gerak rotasi maka momen gay

SEMUA TENTANG MOS

Hai...adik2 pengurus OSIS !!! l g nyari-nyari bahan buat acara MOS ea??? nih dari kami, smoga bisa bermanfaat dan menjadi acuan ..... Yang biasa di setiap even MOS adalah : 1. atribut 2. pembuatan proposal contoh proposal 3. jadwal kegiatan 4. materi kegiatan 5. pernak - pernik lainnya Berikut akan kita bahas satu persatu : 1. ATRIBUT Berbicara atribut MOS, SMAPAGA memiliki budaya yang unik yaitu menggunakan motif batik pada rompi dan tas sandang dan penutup kepala dari caping. hal ini memiliki filosofi cinta tradisi dan mengingatkan kita pada pertanian sebagai penopang utama bangsa. semula panitia ragu menentukan hal ini. tetapi setelah diterapkan ternyata hasilnya luar biasa. sragam mos terlihat sangat bagus dan inspiratif. mungkin sebagian dari pembaca tidak setuju dengan penilaian tersebut, pada dasarnya kami hanya berusaha untuk lebih manusiawi dan menghilangkan budaya perploncoan pada kegiatan MOS. sangatlah tidak manusiawi bila peserta disuruh mengenakan p