Langsung ke konten utama

MATERI SOSIOLOGI SMA KELAS X :

tugas 1

METODE PENELITIAN SOSIAL 
Dalam sosiologi berbagai gejala sosial dapat dikaji melalui penelitian sosial. Penelitian sosial adalah penelitian yang dirancang untuk menambah pengetahuan sosial dan gejala sosial di masyarakat. Menurut Soerjono Soekanto, penelitian sosiologi termasuk penelitian ilmiah. Penelitian ilmiahadalah penelitian yang bertujuan mempelajari satu atau beberapa gejala dengan jalan analisis dan pemeriksaan yang mendalam terhadap fakta masalah yang disoroti dan kemudian diusahakan pemecahannya.
Ciri-ciri Penelitian dan Fungsinya
Ciri-ciri penelitian ilmiah sebagai berikut.
1.      Penelitian ilmiah dilakukan melalui prosedur sistematis, yaitu dengan menggunakan pembuktian yang meyakinkan berupa fakta yang diperoleh secara objektif. b. Penelitian ilmiah merupakan suatu proses yang berjalan terus-menerus sehingga hasil suatu penelitian selalu dapat disempurnakan atau dilanjutkan lagi oleh peneliti lain.
Fungsi penelitian ilmiah sebagai berikut.
1.      Fungsi verifikatifatau pengujianadalah fungsi penelitian ilmiah untuk menguji kebenaran suatu pengetahuan yang sudah ada.
2.      Fungsi eksploratifatau penjajaganadalah fungsi penelitian ilmiah untuk menemukan sesuatu yang belum ada atau mengisi kekosongan dan kekurangan ilmu.
3.      Fungsi developmen tatau pengembangan adalah fungsi penelitian ilmiah untuk mengembangkan pengetahuan yang sudah ada. Berdasarkan tempat pengumpulan data, penelitian ilmiah dapat dilakukan di laboratorium, perpustakaan, dan lapangan.
Berdasarkan tingkat analisis yang direncanakan peneliti untuk data yang hendak dikumpulkan, penelitian ilmiah dapat dikelompokkan sebagai berikut.
1.      Penelitian deskriptifadalah penelitian yang berupaya menyajikan rincian lebih lanjut dari informasi yang ada. Dalam penelitian deskriptif, pertanyaan dimulai dengan kata tanya: bagaimana.
b. Penelitian eksploratifadalah penelitian yang berupaya mendapatkan informasi mendasar tentang permasalahan atau keadaan yang jarang atau belum pernah diteliti. Peneliti merencanakan penelitiannya tanpa merumuskan hipotesis secara khusus. Dalam penelitian ini, pertanyaan sering dimulai dengan kata tanya: apa.
2.      Penelitian prediksiadalah penelitian ilmiah yang berupaya menggambarkan atau menjelaskan apa yang mungkin terjadi di masa mendatang.
3.      Penelitian eksplanasiadalah penelitian ilmiah yan berupaya menganalisis hubungan antarvariabel yang diteliti. Penelitian eksplanasi memiliki
hipotesis dan dirancang untuk menjelaskan mengapa suatu peristiwa terjadi. Pertanyaan peneliti sering dimulai dengan kata tanya: mengapa.
Objek Penelitian
Objek penelitian sosiologi adalah masyarakat dilihat dari sudut hubungan antarmanusia dan proses yang timbul akibat hubungan manusia di dalam masyarakat. Penelitian sosiologi dapat dilakukan dengan metode historis, metode komparatif (perbandingan), metode statistik, metode sosiometri, dan studi kasus. Metode sosiometri digunakan untuk menggambarkan dan menganalisis hubungan antarmanusia dalam masyarakat secara kuantitatif.
Pada tahap perencanaan pembangunan, hasil penelitian sosiologi diperlukan, antara lain untuk menentukan hal-hal sebagai berikut.
1.      Kelompok sosial yang menjadi bagian masyarakat.
2.      Lembaga sosial dan pelapisan sosial untuk mengetahui macam dan aspeknya.
3.      Pola interaksi sosial untuk menciptakan suasana yang mendukung pembangunan.
4.      Kebudayaan untuk mengetahui hal-hal yang berintikan nilai.
Pada tahap penerapan atau pelaksanaan pembangunan, hasil penelitian sosiologi diperlukan untuk hal-hal sebagai berikut.
1.      Mengidentifikasi kekuatan sosial di masyarakat.
2.      Mengetahui perubahan sosial yang terjadi di masyarakat penyebab dan aspeknya.
Jenis-jenis Penelitian
§  Dilihat dari tujuan
1.      Basic Research/penelitian dasar Yaitu penelitian murni untuk mengembangkan dan memperdalam suatu ilmu pengetahuan
2.      Applied Research/penelitian terapan. Dilakukan untuk mengumpulkan informasi dan membantu memecahkan suatu persoalan dalam kehidupan sehari-hari dan diarahkan untuk penggunaan secara praktis dalam kehidupan
§  Berdasarkan metode yang digunakan
1.      Penelitian Historik Yaitu penelitian yang berusaha mengkaji peristiwa yang telah terjadi di masa lalu. Mengkaji peristiwa-peristiwa bersejarah
2.      Penelitian Survei Yaitu penelitian yang bertujuan untuk memperoleh informasi dari berbagai individu/kelompok dengan cara angket, wawancara, atau mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpul data.
3.      Penelitian eksperimen adalah penelitian yang memanipulasi (mengatur, merekayasa) situasi alamiah menjadi situasi buatan sesuai dengan tjuan penelitian
§  Ditinjau dari Bidang Ilmu
1.      Penelitian Bidang Alam (eksakta). Misalnya penelitian mengenai biologi (manfaat tanaman obat, penemuan bibit tanaman unggul), pemenfaatan energy matahari, dan lain-lain.
2.      Penelitian Bidang sosial dan humaniora. Misalnya penelitian mengenai pendidikan, ekonomi, sosial budaya, politik, etnografi, dan sebagainya.
§  Ditinjau dari Pendekatan
1.      Pendekatan bujur (Longitudinal) yaitu pendekatan penelitian dengan waktu lama terhadap subyek yang sama
2.      Pendekatan silang (Cross-section) yaitu pendekatan dengan waktu pendek terhadap subyek yang bereda
§  Ditinjau dari Tempat
1.      Penelitian Laboraturium. Dilakukan di tempat khusus, menggunakan alat untuk melakukan percobaan. Contoh. Penelitian mengenai suatu penyakit
2.      Penelitian Lapangan. Dilakukan pada kehidupan yang sebenarnya. Contoh. Penelitian mengenai tawuran pelajar, kehidupan seorang buruh pabrik.
3.      Penelitian Perpustakaan. Penelitian ini bertujuan mengumpulkan data dari informasi dengan bantuan berbagai meteri yang ada di pustaka. Contoh. Majalah, buku, Koran, naskah, dokumen, kisah sejarah
§  Dilihat dari wujud data
1.      Berdasarkan cara perolehannya. Data primer (didapat dari sumber pertama, misal dari wawancara) dan Data sekunder (dari sumber kedua, misal data monografi desa)
2.      Berdasarkan sifatnya: Data kuantitatif (data dinyatakan dalam angka) dan Data kualitatif (data yang dinyatakan dalam bentuk deskripsi)
3.      Berdasarkan sumber yang diperoleh : Data intern (dikumpulkan oleh dan untuk keperluan sendiri) dan Data ekstern (data dikumpulkan oleh orang lain)
§  Ditinjau dari cara pembahasannya
1.      Penelitian deskriptif Yaitu melukiskan, memaparkan, menuliskan, dan melaporkan suatu keadaan, objek atau peristiwa secara apa adanya
2.      Penelitian inferensial/eksplanasi Yaitu melukisakan peristiwa dan menarik kesimpulan umum dari masalah
Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian adalah pokok-pokok perencanaan dari keseluruhan kegiatan penelitian dalam suatu naskah. Rancangan penelitian menggambarkan seluruh aktivitas penelitian
Hal yang perlu dilakukan yaitu:
1.      Menentukan topik penelitian
2.      Penentuan fokus dari topik yang merupakan tahap awal. Hal yang perlu diperhatikan adalah:
3.      Menarik dan perlu diteliti
4.      Data mudah didapat, diperoleh, dan dijangkau
5.      Hasil penelitian dapat bermanfaat
6.      Segi subyektif peneliti sendiri, kesanggupan untuk meneliti
7.      Penguasaan metode
8.      Merumuskan judul penelitian
Fungsinya adalah menunjukan kepada pembaca mengenai inti dari penelitian. Judul yang baik mencerminkan jenis penelitian, subyek penelitian (siapa yang diteliti untuk menentukan unit sampel), obyek peneliti (untuk menggambarkan variabek yang diteliti), lokasi penelitian dan waktu penelitian.
Pendahuluan
Bertujuan untuk:
§  Peneliti tidak mengulangi hasil penelitian orang lain
§  Mengetahui dengan pasti siapa yang akan diteliti
§  Mengetahui dari mana sumber data dan informasi diperoleh
§  Memahami bagaimana cara memperoleh data
§  Dapat menentukan metode yang tepat
§  Memahami bagaimana cara menarik kesimpulan dan memanfaatkan hasil penelitian
Rumusan Masalah
Rumusan masalah bisa terdapat satu variable atau dua variable.
Hal-hal yang perlu dijadikan pedoman penulisan rumusan masalah adalah:
§  Ditulis dalam bentuk kalimat Tanya
§  Dinyataan dalam kalimat sederhana
§  Dalam beberapa jenis penelitian, dapat dipakai untuk dasar penyususnan hipotesis
§  Tidak mempersulit pencarian data
§  Harus direfleksikan dengan judul
§  Ditulis ringkas, jelas, dan padat
Tujuan Penelitian
Isinya adalah merumuskan rumusan masalah dalam bentuk kalimat pernyataan. Biasanya ingin mengetahui jawaban dari perumusan masalah yang dicantumkan, misalnya “untuk mengetahui. . .”
Manfaat Penelitian
Merupaka kegunaan nyata dari hasil yang akan dicapai atau dampak positif yang diharapkan dapat disumbangkan oleh hasil penelitian tersebut.
Kajian Pustaka
Peneliti menggunakan secara jelas pendalam masalah berdasarkan pakar dan hasil penelitian terdahulu. Hasil ajian peneliti terhadap berbagai hasil penelitian yang relevan dengan masalah penelitian. Kajian pstaka disebut juga kajian teori
Hipotesis penelitian
Dugaan jawaban atas pertanyaan peneliti. Hipotesis disusun berdasarkan pengamatan awal dan kajian berbagai teori yang relevan dengan masalah penelitian.
Menentukan metode penelitian
Adalah cara atau jalan yang ditempuh oleh peneliti untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan peneliti. Meliputi antara lain lokasi dan subyek penelitian, metode pengumpulan data dan metode analisis data.
Dikelompokan menjadi dua, yaitu nontest dan metode tes. metode test digunakan untuk mengukur keteramplan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Metode nontes diantaranya; wawancara atau interview, angket, observasi.
Sampel penelitian
Pihak yang ditentukan oleh peneliti. Subyek penelitian dibedakan menjadi dua, yaitu populasi dan sampel. Populasi adalah keseluruhan individu yang digunakan dalam penelitian. Sampel adalah sebagian dari anggota populasi yang dapat mewakili populasi.
Tujuan penentuan sampel adalah:
§  menghasilkan gambaran yang dipercaya dari seluruh populasi yang diteliti
§  mengadaka pengurangan dari subyek yang diteliti
§  mengadakan generalisasi
§  menonjolkan sifat-sifat umum dari populasi
Teknik pengambilan sampel
1.sampel probabilitas
Tiap warga mempunyai peluang dan kemungkinan yang sama untuk terpilih menjadi sampel. Disebut juga teknik pengambilan sampel secara random atau acak. Jenisnya ada empat, yaitu: teknik random sederhana, teknik random atas dasar strata, teknik random bertahap atas dasar strata, teknik random atas dasar himpunan.
1.      Sampel non probabilitas
2.      Teknik pengambilan sampel purposive (bertujuan), yaitu sampel ditetapkan secara sengaja oleh peneliti,  didasarkan atas kriteria (ciri-ciri) tertentu atau pertimbangan tertentu
3.      Teknik pengambilan sampel aksidental (sewaktu-waktu), yaitu pengambilan sampel “asal pilih” karena hanya ada dalam perisyiwa-peristiwa tertentu
4.      Teknik pengambilan sampel quota. Yaitu sampel ditetapkan jumlahnya oleh peneliti. Digunakan dalam pengumpulan data umum. Penentuan kuota didasarkan pada sifat populasi dan pertimbangan peneliti
5.      Snowballing sampling, yaitu pengambilan sampel mula-mula dipilih dua atau tiga lalu dilanjutkan berdasarkan    formulasi yang diberikanoleh responden terlebih dahulu.
6.      Sampel wilayah, yaitu dilakukan dengan mengambil wakil dari tiap-tiap wilayah yang terdapat populasi.
7.      Sampel proporsi atau sampel imbangan, yaitu untuk menyempurnakan teknik sampel berstraata atau sampel  wilayah. Tujuannya adalah agar pengambilan sampel representatif, jumlah sampel atau wakil dari setiap wilayah dibuat seimbang sesuai dengan jumlah populasinya.
Pengolahan Data
Data adalah bahan keterangan berupa himpunan fakta, angka, huruf, grafik, table, lambing, objek, kondisi, dan situasi yang merupakan bahan baku informasi guna mencapai tujuan penelitian.
Syarat data:
1.      Objektif, yaitu data sesuai apa adanya atau fakta
2.      Representative, yaitu data dapat mewakili
3.      Kesalahan baku yang kecil
4.      Tepat waktu
5.      Harus ada hubungannya dnegan persoalan yang dipecahkan
Teknik pengumpulan data:
1.      Studi kepustakaan atau dokumen. Yaitu pengumpulan data yang memanfaatkan data sekunder
2.      Angket (kuisioner).
Jenisnya ada tertutup (jawaban sudah tersedia), terbuka (responden bebas menjawab), dan semi terbuka (jawaban sudah tersedia tapi responden diberi alternative untuk menjawab selain dari jawaban yang disediakan)
1.      Wawancara, Yaitu pada dasarnya pertanyaan yang diajukan sama dengan angket hanya disampakan secara lisan.
2.      Observasi, Yaitu penggunaan, pengamatan langsung terhadap suatu benda, kondisi, situasi atau perilaku.    Observasi dibedakan menjadi: observasi partisipasi (pengamat ikut terlibat didalam kegiatan yang diamati) dan non partisipasi (pengamat berada di luar dari objek yang diamati)
3.      Test atau eksperimen. Yaitu perolehan data yang diambil dari hasil test responden atau hasil dari eksperimen yang dikenakan peneliti kepada kelompok eksperimen.
Tahap-tahap Pengolahan Data
Data kuantitatif
1.      Editing, yaitu pemerikasaan data yang terkumpul
2.      Coding, yaitu memberi kode pada setiap data yang terkumpul. Tujuannya untuk menyederhanakan jawaban responden.
3.      Tabulating, yaitu memasukan data kedalam table-tabel dan mengatur angka-angka sehingga dapat dihitung jumlah kasus dalam berbagai kategori yang telah ditentukan
Analisis data
Menggunakan data statistik sederhana yang digunakan dari table distribusi frekuensi:
1.      Mean. Sering disebut nilai rata-rata. Mean berasal dari jumlah keseluruhan nilai dibagi dengan banyaknya unit/bilangan (total frekuensi).
2.      Median adalah nilai titik tengah yang membagi dua bagian sama besar. Caranya mengurutkan dimulai dari angka yang terkecil sampai terbesar. Jika urutannya ganjil, maka nilai tengah tersebut merupakan mediannya.
3.      Modus adalah nilai yang paling sering muncul.
Data Kualitatif
Pengolahan data dengan cara non statistik. Data yang terkumpul dirumuskan dalam bentuk kalimat yang terekam dalam catatan lapangan (fieldnote). Dari rekaman ini kemudian diolah sehingga pertnyaan yang diajukan dalam permaslahan penelitian terjawab.
Langkah-langkah yang diperhatikan:
1.      Reduksi data, yaitu proses mengubah rekaman dala ke dalam pola, fokus, kategori, atau pokok permasalahan tertentu.
2.      Penyajian data (data display), yaitu menampilkan data dengan cara memasukan data ke dalam sejumlah garis matriks yang diinginkan. Data yang telah direduksi dimasukan dalam matriks yang sesuai dengan kategori
3.      Generalisasi dan kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan interpretasi data peneliti dapat membuat generalisasi dari hasil penelitian. Dalam penelitian, generalisasi harus mempunyai kaitan dengan teori yang mendasari penelitian.
Laporan Penelitian
Syarat laporan penelitian:
1.      Penulis harus tahu betul kepada siapa laporan itu ditunjukan
2.      Langkah dalam penulisan laporan harus jelas
3.      Laporan hasil penelitian diusahakan mudah dicerna oleh siapapun
4.      Laporan penelitian merupakan elemen yang pokok dalam perkembangan ilmu pengetahuan. Oleh karena itu harus jelas dan meyakinkan
Secara garis besar, laporan penelitian terdiri atas tiga bagian besar, yaitu
1.Bagian Pendahuluan
§  Halaman judul
Dicantumkan judul penelitian yang ditulis jelas, ringkas, dan menggambarkan isi. Nama penyusun, nama lembaga, nama tempat, dan tahun penyusunan laporan
§  Kata Pengantar
uraian pendek dari penulis tentang penelitiannya. Dikemukakan tujuan penelitian, masalah yang dihadapi, siapa yang berperan, dan ucapan terimakasih.
§  Daftar isi
Daftar isi menunjukan bagian-bagian dari laporan dan di situ dapat dilihat hubungan antara satu bagian dengan yang lainnya. Untuk table, diagram, peta, gambar kalau ada, masing-masing dibuat dafar isi tersendiri.
2. Bagian Isi Laporan
§  Bab pendahuluan
Ditampilkan rumusan masalah, ruang lingkup, kegunaan teoritis dan praktis dari laporan dan metodologi. Jadi, mecakup latar belakang penelitian, tujuan penelitian, metode penelitian, cara pemrosesan data dan analisis data, termasuk prosedur statistika yang ditempuh.
§  Bab Tinjauan Pustaka
Memberikan gambaran tentang hal-hal yang sudah ditulis oleh peneliti lain, dan mengapa penelitian ini penting dilakukan. Peneliti juga mengungkapkan alur berpikirnya dengan merangkum penemuan yang telah lalu dan memberikan jembatan dengan apa yang akan dilakukan
§  Bab metodologi Penelitian
Merangkum tentang subjek, objek, dan ruang lingkup penelitian, teknik pengumpulan data, cara pengolahan data yang digunakan. Metodologi biasanya dikemukakan dalam proposal penelitian (rancangan penelitian)
§  Bab Pelaksanaan Penelitian
Menguraikan tentang proses peaksanaan penelitian, baik validitas instrument maupun proses pengumpulan dan analisis datanya
§  Bab hasil penelitian
Merupakan inti dari laporan penelitian kerena pada bab ini peneliti menguraikan seluruh hasil penelitian, membandingkan dan mencari kaitannya satu dengan yang lain.
§  Bab kesimpulan dan saran
Kesimpulan dibuat singkat, padat, dan jelas. pada bagian ini terkadang diberikan saran pemecahan masalah penelitian untuk dilaksanakan dan adanya masalah yang perlu diteliti lebih lanjut.
3. Bagian Penutup
4. Daftar Putaka
Berisi daftar semua buku sumber yang digunakan untuk menunjang penelitian yang dilakukan. Yang dikemukakan adalah nama penulis, tahun penerbit, judul buku, tempat penerbitan, dan nama penerbit.
5. Lampiran
Memuat hal-hal yang perlu diketahui pembaca. Contohnya format kuisioner, format wawancara dan pedoman pengamatan, foto, dan lainnya.

LATIHAN SOAL
1.      Identifikasikanlah perbedaan antara data kualitatif dengan data kuantitatif!
2.      Identifikasikanlah manfaat penelitian bagi peneliti!
3.      Identifikasikanlah kelebihan dan kekurangan dari teknik wawancara!
4.      Analisislah beberapa syarat yang harus dipenuhi agar suatu data dinyatakan baik!
5.      Sebuah dadu dilempar sebanyak delapan kali dan memiliki data angka 4,2,6,1,5,3,6,2. Hitunglah mediannya!
6.      Identifikasikanlah tujuan dari laporan penelitian sosial!
7.      Identifikasikanlah langkah-langkah penyusunan angket!
8.      Identifikasikanlah proses pengolahan data kuantitatif!
9.      Identifikasikanlah teknik pengambilan sampel accidental sampling dan snowball sampling!
10.  Identifikasikanlah tujuan pelaksanaan presentasi melalui diskusi kelas!

tugas 2


MATERI PELAJARAN SOSIOLOGI ONLINE
KELAS X IPS

Petunjuk mengerjakan soal :
1      Pelajari terlebih dahulu materi pelajaran tentang Tahap-tahap penelitian.
2      Kerjakan soal di bawahnya !


Tahap-tahap Penelitian
Menentukan Topik/Masalah Penelitian
Sebagai suatu kegiatan yang sistematik dan ilmiah, penelitian dimulai dengan menyusun rancangan penelitian. Langkah yang paling awal adalah menentukan topik atau masalah penelitian.
Pertimbangan menentukan topik/masalah: subjektif dan objektif
Pertimbangan subjektif dapat berupa minat peneliti,
Ø  kemampuan metodologis, teori yang dikuasai,
Ø  ketersediaan  alat-alat  dan  perlengkapan, 
Ø  waktu  dan  biaya. 
Sedangkan pertimbangan objektif, antara lain:
Ø  menarik dan layak untuk diteliti,
Ø  memungkinkan diperoleh  datanya, 
Ø  bermanfaat  untuk  memecahkan  masalah  sehari-hari  dan/atau pengembangan IPTEK,
Ø  merupakan hal yang baru.

Merumuskan Masalah
Masalah dirumuskan dalam kalimat pertanyaan secara singkat, jelas, dengan kata-kata yang tidak bermakna ganda.   

Merumuskan hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah yang secara teoritik paling mungkin. Hipotesis dirumuskan dalam kalimat pernyataan.
Ada dua macam hipotesis, yaitu
(1)    hipotesis nol , Hipotesis nol menyatakan tidak adanya hubungan, pengaruh
(2)    hipotesis alternatif.,  sedangkan  hipotesis alternatif menyatakan adanya hubungan, pengaruh, atau perbedaan di antara gejala atau varibel yang diteliti.

Contoh :
Topik Penelitian
Judul Penelitian
Rumusan Masalah
Hipotesa
Prestasi Belajar Siswa
Pengaruh Metode Belajar Siswa dengan alat peraga terhadap Prestasi Siswa
Bagaimana pengaruh metode belajar dengan alat oeraga terhadap Prestasi Siswa ?
Metode Belajar dengan alat peraga dapat meningkatkan prestasi siswa.

Mengenali Variabel atau Objek Penelitian
Variabel  adalah  objek  penelitian  yang  nilainya bervariasi. Misalnya variabel jenis kelamin. Variasi dari variabel ini adalah ada laki-laki dan ada perempuan.  Variabel usia, terdiri atas balita, anak-anak, remaja, dewasa, dan tua atau lanjut usia. Variabel kelas sosial, dapat terdiri atas kelas atas, kelas menengah, dan kelas bawah.

Macam variabel menurut hubungan antar-variabel
Berdasarkan hubungan antar-variabel, dapat dibedakan antara
(1) dependen Variabel, Yang dimaksud dependen variabel atau variabel terikat adalah variabel  yang  dipengaruhi,
(2) independen variabel. sedangkan independent variabel atau variabel bebas adalah variabel yang nilainya akan mempengaruhi nilai variabel lain.
Macam variabel menurut jenisnya
Apabila dibedakan berdasarkan jenisnya maka terdapat :
variabel diskrit adalah  variabel yang tidak berjenjang, bersifat nominal, atau kategorik.
Misalnya  laki-laki/perempuan,  orang  desa/kota,  dan  seterusnya
Variabel berjenjang. adalah    variabel    yang    nilainya    berurutan (bertingkat/berjenjang/
bersambungan/kontinus). Contohnya usia, nilai variabelnya berjenjang dari anak-anak, remaja, dewasa, dan tua. Kondisinya bisa bersambungan karena, tua adalah kelanjutan dari anak-anak. Skarang si A adalah muda, suatu saat nanti ia akan tua.



Hubungan antar-variabel
1.    Hubungan simetris
2.    Hubungan asimetris (hubungan kausal)
3.    Hubungan timbal balik
4.    Hubungan/korelasi, hubungan jenis ini berlaku untuk hubungan   antara   variabel
kontinus dengan kontinus. Model hubungannya bisa positif (lurus/searah) atau negative Contoh  hubungan  positif:  semakin  tinggi  tingkat  pendidikan seseorang semakin tinggi penghasilannya. Contoh hubungan negatif: semakin tinggi tingkat pendidikan, semakin rendah keinginan untuk bertransmigrasi.

Menentukan Subjek Penelitian (Populasi Dan Sampel)
Subjek penelitian adalah pihak yang dijadikan responden dari penelitian. Jika subjek penelitiannya meliputi seluruh populasi, penelitiannya disebut sensus. Namun, jika jumlah populasi terlalu besar, atau karena keterbatasan waktu, tenaga, atau biaya, peneliti tidak mungkin  meneliti  seluruh  populasi,  maka  dapat  diambil  bagian  dari  populasi  yang merupakan representasi atau yang mewakili seluruh populasi. Bagian dari populasi yang dianggap mewakili seluruh populasi ini disebut sebagai sampel.

Teknik pengambilan sampel secara garis besar dapat dibedakan antara (1) sampel probabilita (acak/random), dan (2) sampel nonprobabilita (non-random).
Beberapa teknik pengambilan sampel secara acak adalah:
1.   acak sederhana (simple random sampling)
Teknik pengambilan sampel demikian dapat dilakukan apabila populasi keadaannya homogeny. Cara pengambilan sampelnya antara lain dengan undian, menggunakan kelipatan bilangan tertentu, atau menggunakan tabel bilangan random.
2. teknik acak berstratifikasi (stratified sampling)
Acak berstratifikasi digunakan apabila keadaan populasi tidak homegen, melainkan terdiri atas lapisan-lapisan atau kelas-kelas sosial, sehingga setiap kelas terwakili.
3. teknik acak berkelompok (cluster sampling)
Apabila masyarakat terdiri atas kelompok-kelompok yang saling berbeda cirinya, makamenuntut digunakannya acak kelompok, sehingga setiap kelompok terwakili dalam sampel yang diambil.
4. teknik acak wilayah (area sampling)
Apabila   masyarakat   mendiami   wilayah-wilayah   yang   masing-masing   memiliki karakteristik berbea, maka menuntut digunakannya acak wilayah, sehingga setiap wilayah terwakili dalam sampel yang diambil.

Beberapa teknik pengambilan sampel nonrandom, antara lain
1. Sampel aksidental atau insidental, yaitu dengan cara setiap orang yang ditemukan dan memenuhi kriteria dengan tujuan penelitian dijadikan responden.
2. Sampel purposif, sampel ditentukan sesuai dengan tujuan penelitian, misalnya meneliti tentang kehidupan sosial pengguna internet, hanya pengguna internet yang dijadikan responden
3.  Sampel berquota, yaitu dengan menetapkan jumlahnya, misalnya 100 atau 200 orang responden.
4.Sampel bola salju (snowball), dalam sampel ini peneliti hanya menentukan responden
pertama,  responden  kedua  dan  seterusnya  ditentukan  petunjuk  dari  responden sebelumnya.

Soal :
 Perhatikan bacaan di bawah ini !

Nama informan    : Nani (nama samara)
Pekerjaan             : Pengemis musiman
Usia                      : 12 tahun
Peneliti melakukan wawancara kepada beberapa anak jalanan yang bekerja sebagai gelandangan dan pengemis (gepeng) musiman. Salah satu informan yang diwawancarai adalah Nani. Peneliti mengenal Nani melalui informan lain yaitu Ali yang juga bekerja sebagai gepeng musiman. Nani mengaku kepada peneliti pekerjaan sebagai gepeng dilakukan hanya saat musim-musim tertentu, yaitu pada saat hari raya, akhir pekan, dan musim liburan. “Aku kerja kayak gini cuma ngisi waktu luang kok, biasanya pas liburan, Sabtu-Minggu dan lebaran saja. Kalau hari biasa aku sekolah Kak. Lumayan bisa bantu orang tua bayar sekolah. Tetapi biasanya uangnya juga aku pakai buat jajan. Orang tua biasanya cuma kasih uang saku tiga ribu saja Kak. Jadi nggak bisa buat beli baju, tas dan handphone kayak teman-teman yang lain.” Kutipan pernyataan Nani tersebut juga dikemukakan oleh beberapa informan yang lain, yang juga berhasil diwawancari  setelah dikenalkan oleh Nani. Karena alasan kebutuhan, anak-anak nekat turun ke jalan untuk memperoleh uang tambahan. Bahkan, beberapa diantaranya lebih merelakan waktu sekolah untuk turun mencari uang di jalanan. Kondisi ini dapat terlihat dari hasil observasi peneliti yaitu intensitas Nani saat turun ke jalanan.

Dari kutipan di atas tentukan :
a.    Topik penelitian yang sesuai adalah
b.    Buatkan Rumusan masalahnya !
c.    Buatkan Hipotesanya !
d.    Teknik pengambilan sampel yang sesuai adalah ....

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CONTOH LAPORAN KEGIATAN PROMOSI SMA

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEGIATAN PROMOSI SEKOLAH DALAM RANGKA PENERIMAAN PESERTA DIDIK (PPD) DISUSUN OLEH: TIM PROMOSI SEKOLAH (TPS) SMA PANCASILA 3 PARANGGUPITO 2011 KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas terselenggaranya kegiatan promosi dan penyusunan laporan ini hingga semua itu dapat terlaksana dengan baik tanpa ada hambatan yang berarti. Jika tanpa bantuan-Nya mustahil semua ini dapat terlaksana. Kami selaku tim promosi sekolah(TPS) telah melakukan tugas kami yaitu melakukan beberapa kegiatan promosi dan dengan menggunakan beberapa media dalam pelaksanaannya. Diantara kegiatan dan media tersebut adalah ; kegiatan sosialisasi ; pembuatan spanduk ; penyebaran pumflet(selebaran) ; penyebaran angket minat siswa serta publikasi lewat media internet seperti facebook dan blog dimana hal ini masih terus kita lakukan. Semua kegiatan tersebut kiranya perlu untuk kami lakukan demi meningkatkan minat siswa lulusan SMP atau sederajat untuk terterik berseko

MOMENTUM SUDUT DAN HUKUM KEKEKALAN MOMENTUM

 Pada gerak rotasi, semua benda yang berputar akan terus berputar sampai ada sesuatu yang menghentikannya. Hal ini menunjukkan bahwa benda bergerak berputar memiliki inersia yang kita sebut inersia rotasi, atau disebut momentum sudut. secara matematis dinyatakan sebagai berikut : L = I ω dengan :  L = momentum sudut                   I  = momen inersia                         ω = kecepatan sudut sama halnya dengan momentum liner, momentum sudut juga merupakan besaran vektor yang memiliki arah. Arah momentum sudut dari suatu benda yang berotasi dapat ditentukan dengan kaidah tangan kanan: Empat jari yang tertekuk menunjukkan arah putaran gerak rotasi dan ibu jari menunjukkan arah momentum sudut. Jika momentum sudut arahnya ke atas, maka nilainya positif, sebaliknya jika arah momentum sudut berarah ke bawah, maka nilainya negatif. Pada gerak translasi, hukum 2 Newton yang dikaitkan dengan momentum menyatakan bahwa karena terdapat analogi gerak translasi dengan gerak rotasi maka momen gay

SEMUA TENTANG MOS

Hai...adik2 pengurus OSIS !!! l g nyari-nyari bahan buat acara MOS ea??? nih dari kami, smoga bisa bermanfaat dan menjadi acuan ..... Yang biasa di setiap even MOS adalah : 1. atribut 2. pembuatan proposal contoh proposal 3. jadwal kegiatan 4. materi kegiatan 5. pernak - pernik lainnya Berikut akan kita bahas satu persatu : 1. ATRIBUT Berbicara atribut MOS, SMAPAGA memiliki budaya yang unik yaitu menggunakan motif batik pada rompi dan tas sandang dan penutup kepala dari caping. hal ini memiliki filosofi cinta tradisi dan mengingatkan kita pada pertanian sebagai penopang utama bangsa. semula panitia ragu menentukan hal ini. tetapi setelah diterapkan ternyata hasilnya luar biasa. sragam mos terlihat sangat bagus dan inspiratif. mungkin sebagian dari pembaca tidak setuju dengan penilaian tersebut, pada dasarnya kami hanya berusaha untuk lebih manusiawi dan menghilangkan budaya perploncoan pada kegiatan MOS. sangatlah tidak manusiawi bila peserta disuruh mengenakan p