Langsung ke konten utama

CONTOH SOAL (V) LISTRIK DC (ARUS SEARAH)

 

  1. Dalam rangkaian yang ditunjukkan di samping, total daya yang didisipasi sebagai panas dalam ketiga resistor adalah 12 W. Nilai hambatan R dalam rangkaian adalah …
    1. 6 Ω
    2. 10 Ω
    3. 13 Ω
    4. 24 Ω
    5. 28 Ω

Jawaban :

Jawaban : D

Diketahui :

VS = 12V

R= 6Ω

R2 = 8Ω

R3 = R

P = 12 w

Ditanyakan :

R =…?

Jawaban :

  1. Tentukan arus total yang mengalir pada rangkaian

P=VII=PVI=1212I=1A​​​

  1. Tentukan tegangan pada resistor 1

V1=IR1V1=1×6V1=6V​​

  1. Tentukan daya tegangan pada R

Karena V1 telah diketahui maka jika resistor 2 dan 3 diparalelkan akan memiliki tegangan yang sama dengan besar:

VP+V1=VSVP=VSV1VP=126VP=6V​​

Karena tegangan di rangkaian paralel sama besar maka ​V2=V3=6V

  1. Menentukan nilai arus pada R3

​​I2=V2R2I2=68I2=0,75A​​

Maka nilai arus pada Radalah:

IT=I1=I2+I3I3=ITI2I3=10,75I3=0,25A​​

  1. Menentukan nilai R3

Karena arus dan tegangan pada hambatan R telah diketahui, maka:

V=IRR3=V3I3R3=60,25R3=24Ω​​

II. ESAI

Kerjakan soal-soal berikut di buku latihan Anda. Jika diperlukanm ambil g = 10 m/s2.

A. Rangkian Arus Searah

  1. Tulis bacaan kuat arus berikut ini berikut ketidakpastiannya.

Diketahui ;

Skala sesuai gambar

Ditanyakan :

Bacaan kuat arus

Jawaban :

  1. Kuat Arus (a)Skalanya adalah 5 A, karena jarum menunjukkan angka 1,2 maka :

    ​​I=nilai×skalaI=1,2×5I=6A

  2. Kuat Arus (b)

Skalanya adalah 3 A, karena jarum menunjukkan angka 1,5 +0,3 = 1,8 maka :

I=nilai×skalaI=1,8×3I=5,4A

  1. Seutas kawat dengan panjang 1 m membawa arus 1,5 A ketika diberi beda potensial 3V pada ujung-ujungnya. Hitung hambatan jenis bahan kawat jika luas penampangnya adalah 4 x 10-7 m2.

Diketahui

L = 1 m

I = 1,5 A

V =  3 V

A = 4 x 10-7 m2

Ditanyakan :

ρ =…?

Jawaban :

R=ρLAρ=RAL

Dimana sesuai dengan Hukum Ohm bahwa :

R=VI

Maka kedua persamaan disubstitusikan menjadi :

ρ=RALρ=VI×ALρ=31,5×4×1071ρ=8×107Ωm​​

Kesimpulan.

Jadi, hambatan jenis bahan kawat tersebut adalah 8 x 10-7 Ωm.

  1. Kawat X dan Y terbuat dari logam sejenis, tetapi diameter kawat X adalah empat kali diameter kawat Y. Tentukan hasil bagi panjang kawat X terhadap kawat Y , jika hambatan kawat  X dan Y :
    1. Sama besar
    2. Berbanding 1 : 8

Diketahui :

ρX=ρY

dX=4dY

Ditanyakan :

LXLY​jika :

  1.  ​Rx=RY
  2.  ​RxRY=18

Jawaban :

Karena ​A=14πd2​ maka:

dX=4dY

AxAY=14πdx214πdY2AxAY=(4dY)24dY2AxAY=161Ax=16AY​​

Kemudian sesuai dengan rumus hambatan listrik bahwa :

R=ρLAρ=RAL

Jika :

ρx=ρYRXAXLX=RYAYLY

Maka:

  1. Rx = RY

    RXAXLX=RYAYLY16AYLX=AYLY16AYLY=AYLXLXLY=16AYAYLXLY=161LXLY=16

  2.  ​RXRY=18

​​RXAXLX=8RXAYLY16AYLX=8AYLY16AYLY=8AYLXLXLY=16AY8AYLXLY=168LXLY=2​​

Kesimpulan.

Jadi, hasil bagi panjang kawat X terhadap kawat Y jika Rx = RY adalah 16, sedangkan jika ​RXRY=18​ adalah 2.

  1. Hambatan kawat Al pada 20o C adalah 3Ω dan pada 100oC adalah 4Ω. Berapakah hambatan kawat pada 0oC.

Diketahui :

T1 = 20oC

R1 = 3Ω

T2 = 100oC

R2 = 4Ω

T3 = 0oC

Ditanyakan :

R=…?

Jawaban :

  1.  Tentukan koefisien α

Hambatan konduktor dapat ditentukan dengan rumus:

ΔR=αR0ΔT

Karena yang diketauhi dari soal tersebut adalah kondisi satu dan dua maka kita bisa mencari  dari kedua kondisi tersebut.

ΔR=αR0ΔTR2R1=αR1(T2T1)43=α×3×(10020)1=240αα=1240​​

  1. Tentukan R3

ΔR=αR0ΔTR3R1=αR1(T3T1)R33=1240×3×(020)R3=0,25+3R3=2,75Ω

Kesimpulan.

Jadi, hambatan kawat  pada 0oadalah 2,75Ω.

  1. Seutas kawat tembaga dengan luas penampang 1,75 mm2 dan panjang 100 m dihubungkan seri dengan amperemeter yang memiliki hambatan dalam 0,1 ohm dan sebuah baterai. Arus yang lewat melalui kawat memanasi kawat. Ketika suhu naik dari 20oC ke 100oC, bacaan amperemeter turun dari 70 A menjadi 50 A. Abaikan pemuaian termal tembaga. Tentukan hambatan dalam baterai. Ambil hambatan jenis pada 20oC = 1,75 x 10-8 ohm dan koefisien suhu rata-rata 4 x 10-3 /oC.

Diketahui :

A = 1,75 mm2 = 1,75 x 10-6 m2

l = 100 m

RA = 0,1Ω

T1 = 20oC

T2 = 100oC

I1 = 70 A

I2 = 50 A

ρ = 1,75 x 10-8Ω

α = 4 x 10-3 /oC

Ditanyakan :

R=..?

Jawaban :

  1. Tentukan hambatan kawat kondisi 1

Ro=ρLARo=(1,75×108)×(1001,75×106)Ro=1R1=Ro(1+α(T1T0))R1=1(1+(4×103)(200))R1=1(1+(4x103)(20))R1=1(1+0,08)R1=1×1,08R1=1,08Ω​​

  1. Tentukan hambatan kawat kondisi 2

R2=Ro(1+α(T2T0))R2=1(1+(4×103)(1000))R2=1(1+(4×103)(100))R2=1(1+0,4)R2=1×1,4R2=1,4Ω​​

  1. Tentukan hambatan dalam baterai

Karena menggunakan baterai yang memiliki nilai tegangan sumber yang bernilai V = IR . Dan karena memiliki dua kondisi maka :

V1=V2I1(R1+RB)=I2(R2+RB)70(1,08+RB)=50(1,4+RB)75,6+70RB=70+50RB20RB=75,67020RB=5,6RB=5,620RB=0,28Ω​​

Kesimpulan.

Jadi, hambatan dalam baterai adalah 0,28Ω.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CONTOH LAPORAN KEGIATAN PROMOSI SMA

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEGIATAN PROMOSI SEKOLAH DALAM RANGKA PENERIMAAN PESERTA DIDIK (PPD) DISUSUN OLEH: TIM PROMOSI SEKOLAH (TPS) SMA PANCASILA 3 PARANGGUPITO 2011 KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas terselenggaranya kegiatan promosi dan penyusunan laporan ini hingga semua itu dapat terlaksana dengan baik tanpa ada hambatan yang berarti. Jika tanpa bantuan-Nya mustahil semua ini dapat terlaksana. Kami selaku tim promosi sekolah(TPS) telah melakukan tugas kami yaitu melakukan beberapa kegiatan promosi dan dengan menggunakan beberapa media dalam pelaksanaannya. Diantara kegiatan dan media tersebut adalah ; kegiatan sosialisasi ; pembuatan spanduk ; penyebaran pumflet(selebaran) ; penyebaran angket minat siswa serta publikasi lewat media internet seperti facebook dan blog dimana hal ini masih terus kita lakukan. Semua kegiatan tersebut kiranya perlu untuk kami lakukan demi meningkatkan minat siswa lulusan SMP atau sederajat untuk terterik berseko

MOMENTUM SUDUT DAN HUKUM KEKEKALAN MOMENTUM

 Pada gerak rotasi, semua benda yang berputar akan terus berputar sampai ada sesuatu yang menghentikannya. Hal ini menunjukkan bahwa benda bergerak berputar memiliki inersia yang kita sebut inersia rotasi, atau disebut momentum sudut. secara matematis dinyatakan sebagai berikut : L = I ω dengan :  L = momentum sudut                   I  = momen inersia                         ω = kecepatan sudut sama halnya dengan momentum liner, momentum sudut juga merupakan besaran vektor yang memiliki arah. Arah momentum sudut dari suatu benda yang berotasi dapat ditentukan dengan kaidah tangan kanan: Empat jari yang tertekuk menunjukkan arah putaran gerak rotasi dan ibu jari menunjukkan arah momentum sudut. Jika momentum sudut arahnya ke atas, maka nilainya positif, sebaliknya jika arah momentum sudut berarah ke bawah, maka nilainya negatif. Pada gerak translasi, hukum 2 Newton yang dikaitkan dengan momentum menyatakan bahwa karena terdapat analogi gerak translasi dengan gerak rotasi maka momen gay

SEMUA TENTANG MOS

Hai...adik2 pengurus OSIS !!! l g nyari-nyari bahan buat acara MOS ea??? nih dari kami, smoga bisa bermanfaat dan menjadi acuan ..... Yang biasa di setiap even MOS adalah : 1. atribut 2. pembuatan proposal contoh proposal 3. jadwal kegiatan 4. materi kegiatan 5. pernak - pernik lainnya Berikut akan kita bahas satu persatu : 1. ATRIBUT Berbicara atribut MOS, SMAPAGA memiliki budaya yang unik yaitu menggunakan motif batik pada rompi dan tas sandang dan penutup kepala dari caping. hal ini memiliki filosofi cinta tradisi dan mengingatkan kita pada pertanian sebagai penopang utama bangsa. semula panitia ragu menentukan hal ini. tetapi setelah diterapkan ternyata hasilnya luar biasa. sragam mos terlihat sangat bagus dan inspiratif. mungkin sebagian dari pembaca tidak setuju dengan penilaian tersebut, pada dasarnya kami hanya berusaha untuk lebih manusiawi dan menghilangkan budaya perploncoan pada kegiatan MOS. sangatlah tidak manusiawi bila peserta disuruh mengenakan p