Langsung ke konten utama

MOMENTUM SUDUT DAN HUKUM KEKEKALAN MOMENTUM

 Pada gerak rotasi, semua benda yang berputar akan terus berputar sampai ada sesuatu yang menghentikannya. Hal ini menunjukkan bahwa benda bergerak berputar memiliki inersia yang kita sebut inersia rotasi, atau disebut momentum sudut. secara matematis dinyatakan sebagai berikut :

L = I ω

dengan : L = momentum sudut

               I  = momen inersia      

               ω = kecepatan sudut

sama halnya dengan momentum liner, momentum sudut juga merupakan besaran vektor yang memiliki arah. Arah momentum sudut dari suatu benda yang berotasi dapat ditentukan dengan kaidah tangan kanan:


Empat jari yang tertekuk menunjukkan arah putaran gerak rotasi dan ibu jari menunjukkan arah momentum sudut. Jika momentum sudut arahnya ke atas, maka nilainya positif, sebaliknya jika arah momentum sudut berarah ke bawah, maka nilainya negatif.

Pada gerak translasi, hukum 2 Newton yang dikaitkan dengan momentum menyatakan bahwa

karena terdapat analogi gerak translasi dengan gerak rotasi maka momen gaya total benda menjadi

Jika momen gaya total luarnya sama dengan nol maka diferensial dari momentum sudut juga bernilai nol

Artinya jika resultan momen gaya total dari luar sama dengan nol maka momentum sudut total bernilai konstan. pernyataan ini dinyatakan sebagai hukum kekekalan momentum sudut.

Contoh adanya hukum kekekalan momentum sudut ini dapat kita jumpai pada penampilan seorang penari es. Dimana mereka dapat menunjukkan sebuah atraksi berputar dengan bertumpu pada satu kaki.

Perhatikan kecepatan putaran penari es. Saat penari es berputar cepat mereka akan melipat tangannya di depan dada mereka dan pada saat mengurangi kecepatan putarannya mereka akan merentangkan tangannya.

Persamaan dari hukum kekekalan momentum sudut dinyatakan dengan persamaan

rumus-kekekalan-momentum-sudut

Dengan
L1 = momentum sudut awal
L2 = momentum sudut akhir
I1 = momen inersia awal
I2 = momen inersia akhir
ω1 = kecepatan sudut awal
ω2 = kecepatan sudut akhir

Contoh soal

Soal Pertama

Dua buah silinder pejal terhubung satu sama lain dengan seutas tali seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3. Jari-jari roda A 5 cm, sedangkan jari-jari roda B adalah 10 cm. Tentukan perbandingan momentum sudut silinder A dan silinder B.

Penyelesaian

Dari soal dapat kita ketahui rA = 5 cm, rB = 10 cm. Perbandingan momentum sudut kedu silinder pejal adalah

Kedua silinder terhubung oleh tali maka kecepatan translasinya sama sehingga vA = vB

Kemudian pada gerak rotasi kecepatan sudutnya adalah ω = v/R maka persamaan di atas akan menjadi

Soal Kedua

Seorang penari es dengan tangan terlentang berputar dengan kecepatan sudut 40 rad/s di atas lantai licin yang datar. Jika penari es tersebut melipat tangannya kecepatan sudutnya berubah menjadi 60 rad/s. Tentukan perbandingan momen inersia penari es saat tangan terlentang dan pada saat tangan terlipat.

Penyelesaian

Dari soal kita dapat ketahui bahwa ω1= 40 rad/s ; ω2= 60 rad/s. Untuk mengetahui perbandingan momen inersia ini kita dapat menggunakan hukum kekekalan momentum sudut karena resultan momen gaya luarnya adalah nol

Soal Ketiga

Sebuah cakram horizontal dengan inersia I1 berputar dengan kecepatan sudut terhadap suatu poros vertikal tanpa gesekan. Cakram kedua dengan momen inersia I2 dan mula-mula tidak berputar, jatuh pada permukaan cakram pertama. Karena permukaan kasar, kedua cakram akhirnya mencapai kelajuan sudut yang sama yaitu ω. Tentukanlah perbandingan kecepatan sudut ω dan ω1 .

Penyelesaian

Untuk menyelesaikan soal ini kita bisa menggunakan hukum kekekalan momentum sudut sebagai berikut

Karena cakram ke-2 awalnya diam, maka kecepatan sudutnya adalah nol . Setelah dijatuhkan kecepatan sudut kedua cakram menjadi sama sehingga

HUBUNGAN MOMENTUM SUDUT DENGAN MOMEN GAYA

Untuk memudahkan kita dalam memahami hubungan momen gaya, momen inersia, dan percepatan sudut kita bisa melakukan sebuah perobaan sederhana saat membuka pintu. Setelah memutar tuas pintu doronglah pintu tersebut tetap di bagian pegangan pintu kemudian perhatikan percepatan gerak rotasi dari pintu.

Kemudian coba lakukan hal yang sama ke beberapa titik sejajar mendekati engsel dengan menggunakan gaya dorong yang sama dan perhatikan percepatan gerak rotasi pintu.

Apa yang anda temukan? Dengan menggunakan gaya yang sama besar, semakin dekat titik yang didorong maka semakin kecil pula percepatan gerak rotasi pintu. Hal ini menunjukkan bahwa semakin pendek lengan gaya maka percepatan gerak rotasi benda juga semakin mengecil atau dengan kata lain percepatan sudut gerak rotasi benda berbanding lurus dengan momen gaya yang bekerja pada benda tersebut.

Terdapat analogi antara hukum 2 Newton dengan momen gaya. Hukum 2 Newton menunjukkan formulasi matematika dengan persamaan ∑F=ma. Gaya analog dengan momen gaya, massa analog dengan momen inersia, dan percepatan translasi analog dengan percepatan sudut sehingga persamaan momen gaya dapat dinyatakan

rumus-hubungan-tosri-momentum-sudut

Dengan
∑τ = momen gaya total pada benda (Nm)
I = momen inersia benda (kgm²)
α = percepatan sudut gerak rotasi (rad/s²)

Karena formulasi momen gaya adalah hasil kali gaya dengan lengan gaya, ∑τ=∑Fr, maka akan diperoleh hubungan sebagai berikut

rumus-torsi-inersia-sudut

Contoh soal

Soal Pertama

Sebuah silinder pejal bermassa 3 kg berotasi melalui sumbunya dengan kecepatan sudut ω = (4+2t) rad/s. Berapakah momen gaya yang bekerja jika jari-jari silinder sebesar 10 cm

Penyelesaian

Berdasarkan informasi dari soal dapat kita ketahui m = 3 kg, ω = (4+2t) rad/s, R = 10 cm = 10-¹ m

Untuk mengetahui momen gaya total yang bekerja maka kita harus mengetahui nilai percepatan sudut dan momen inersia dari benda yang berotasi.

Momen inersia silinder pejal :

Perceapatan sudut yang dialami benda dapat kita hitung dengan menggunakan formulasi diferensial dari kecepatan sudut

Dengan demikian, besar momen gaya total yang dialami silinder pejal adalah

Soal Kedua

Sebuah tali dililitkan pada sebuah katrol berdiameter 20 cm. Kemudian tali tersebut ditarik sehingga katrol berputar pada porosnya. Jika katrol bermassa 0,5 kg dan tegangan tali yang bekerja 30 N tentukanlah kecepatan sudut yang dialami katrol setelah berotasi selama 2 detik!

Penyelesaian

Dari soal kita dapat mengetahui beberapa besaran, diantaranya d = 20 cm maka R = 10 cm = 10-1 m; m = 0,5 kg; F = 3 N; t = 2 s

Langkah pertama yang bisa dikerjakan adalah menentukan momen inersia dari katrol. Katrol memiliki bentuk yang yang mirip dengan silinder pejal, sehingga momen inersianya bisa dihitung menjadi

Setelah itu kita bisa substitusikan nilai momen inersia pada persamaan

Kecepatan sudut setelah 2 detik dapat dihitung dengan menggunakan persamaan

karena benda awalnya diam, maka kecepatan sudut awalnya adalah nol sehingga



   

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CONTOH LAPORAN KEGIATAN PROMOSI SMA

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEGIATAN PROMOSI SEKOLAH DALAM RANGKA PENERIMAAN PESERTA DIDIK (PPD) DISUSUN OLEH: TIM PROMOSI SEKOLAH (TPS) SMA PANCASILA 3 PARANGGUPITO 2011 KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas terselenggaranya kegiatan promosi dan penyusunan laporan ini hingga semua itu dapat terlaksana dengan baik tanpa ada hambatan yang berarti. Jika tanpa bantuan-Nya mustahil semua ini dapat terlaksana. Kami selaku tim promosi sekolah(TPS) telah melakukan tugas kami yaitu melakukan beberapa kegiatan promosi dan dengan menggunakan beberapa media dalam pelaksanaannya. Diantara kegiatan dan media tersebut adalah ; kegiatan sosialisasi ; pembuatan spanduk ; penyebaran pumflet(selebaran) ; penyebaran angket minat siswa serta publikasi lewat media internet seperti facebook dan blog dimana hal ini masih terus kita lakukan. Semua kegiatan tersebut kiranya perlu untuk kami lakukan demi meningkatkan minat siswa lulusan SMP atau sederajat untuk terterik berseko

SEMUA TENTANG MOS

Hai...adik2 pengurus OSIS !!! l g nyari-nyari bahan buat acara MOS ea??? nih dari kami, smoga bisa bermanfaat dan menjadi acuan ..... Yang biasa di setiap even MOS adalah : 1. atribut 2. pembuatan proposal contoh proposal 3. jadwal kegiatan 4. materi kegiatan 5. pernak - pernik lainnya Berikut akan kita bahas satu persatu : 1. ATRIBUT Berbicara atribut MOS, SMAPAGA memiliki budaya yang unik yaitu menggunakan motif batik pada rompi dan tas sandang dan penutup kepala dari caping. hal ini memiliki filosofi cinta tradisi dan mengingatkan kita pada pertanian sebagai penopang utama bangsa. semula panitia ragu menentukan hal ini. tetapi setelah diterapkan ternyata hasilnya luar biasa. sragam mos terlihat sangat bagus dan inspiratif. mungkin sebagian dari pembaca tidak setuju dengan penilaian tersebut, pada dasarnya kami hanya berusaha untuk lebih manusiawi dan menghilangkan budaya perploncoan pada kegiatan MOS. sangatlah tidak manusiawi bila peserta disuruh mengenakan p