Langsung ke konten utama

TEKS NEGOSIASI PART 2

 Struktur Teks Negosiasi


Pada dasarnya, struktur teks negosiasi itu memiliki struktur baku yang sama, yakni ada pembuka, isi, dan penutup. Namun, masing-masing jenis teks negosiasi memiliki perbedaan fungsi. Hal itu menjadikan struktur teks negosiasi menjadi berbeda.
1. Teks Negosiasi Pemecah Konflik
Pada struktur teks negosiasi pemecah konflik, strukturnya terdiri dari pembuka, isi, dan penutup. Dalam bagian pembuka berisikan sapaan atau pengenalan diri dari dua belah pihak yang kemudian masuk ke dalam pokok pembicaraan.
Bagian isi terdapat dua bagian. Pertama ialah bagian penyampaian materi yang berisikan pertanyaan atau pemberitahuan tentang objek atau permasalahan yang hendak dinegosiasikan. Dan, kedua ialah bagian tawar-menawar serta penyelesaian masalah dari kedua belah pihak untuk mencapai satu kesepakatan.
Bagian penutup ialah bagian akhir dari teks negosiasi pemecah konflik. Biasanya, bagian ini berisikan salam penutup.
2. Teks Negosiasi Kerja Sama
Struktur teks negosiasi kerja sama terdiri dari pembuka (orientasi), isi, dan penutup. Pada bagian pembuka atau orientasi berisikan salam sapa atau pengenalan diri dari dua belah pihak yang memiliki kepentingan, seperti pengusaha dengan pihak bank, dan penggiringan pokok pembicaraan.
Kemudian, bagian isi dari teks negosiasi kerja sama memiliki tiga bagian, yakni pengajuan, penawaran, dan persetujuan. Pengajuan merupakan bagian yang berisikan pengajuan dari pihak yang mengajukan ke pihak yang diajukan lainnya dalam suatu negosiasi. Lalu, penawaran merupakan bagian yang berisi penawaran dari pihak yang mengajukan kepada pihak yang diajukan. Dan, persetujuan merupakan bagian kesepakatan antara pihak yang mengajukan dengan yang diajukan.
Bagian ketiga dari teks negosiasi kerja sama ialah bagian penutup. Bagian ini tidak jauh berbeda dengan teks negosiasi pemecah konflik karena hanya berisikan salam penutup.
3. Teks Negosiasi Penjual dan Pembeli
Teks negosiasi ini memiliki struktur yang terdiri dari tiga bagian. Pertama, bagian pembuka (orientasi) yang berisikan salam sapa pembuka dan awal negosiasi. Bagian ini relatif sama dengan dua jenis teks negosiasi sebelumnya, hanya saja berbeda fungsi dan tujuannya saja.
Lalu, bagian isi merupakan bagian yang terdiri atas lima bagian yang dapat diulang, bergantung jenis dan jumlah barang yang akan dibeli. Lima bagian itu ialah permintaan, pemenuhan, penawaran, persetujuan, dan pembelian. Subbagian isi permintaan berisikan permintaan barang dan jasa yang ingin dibeli pembeli.
Lalu, subbagian pemenuhan berisikan pemenuhan barang atau jasa dari penjual yang diminta pembeli. Subbagian isi ketiga, penawaran, berisikan tawar-menawar harga barang dari pembeli dan penjual memberi tanggapan. Subbagian persetujuan berisikan keputusan antara dua belah pihak untuk penawaran yang sudah dilakukan. Dan, subbagian isi terakhir, pembelian, berisikan transaksi dari pembeli setelah penawaran harga disetujui penjual.
Dan, bagian terakhir dari teks negosiasi penjual dan pembeli ialah penutup. Bagian ini berisikan kalimat penutup atau salam penutup, sama seperti dua jenis teks teks negosiasi sebelumnya.
Itulah beberapa materi teks negosiasi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CONTOH LAPORAN KEGIATAN PROMOSI SMA

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEGIATAN PROMOSI SEKOLAH DALAM RANGKA PENERIMAAN PESERTA DIDIK (PPD) DISUSUN OLEH: TIM PROMOSI SEKOLAH (TPS) SMA PANCASILA 3 PARANGGUPITO 2011 KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas terselenggaranya kegiatan promosi dan penyusunan laporan ini hingga semua itu dapat terlaksana dengan baik tanpa ada hambatan yang berarti. Jika tanpa bantuan-Nya mustahil semua ini dapat terlaksana. Kami selaku tim promosi sekolah(TPS) telah melakukan tugas kami yaitu melakukan beberapa kegiatan promosi dan dengan menggunakan beberapa media dalam pelaksanaannya. Diantara kegiatan dan media tersebut adalah ; kegiatan sosialisasi ; pembuatan spanduk ; penyebaran pumflet(selebaran) ; penyebaran angket minat siswa serta publikasi lewat media internet seperti facebook dan blog dimana hal ini masih terus kita lakukan. Semua kegiatan tersebut kiranya perlu untuk kami lakukan demi meningkatkan minat siswa lulusan SMP atau sederajat untuk terterik berseko

MOMENTUM SUDUT DAN HUKUM KEKEKALAN MOMENTUM

 Pada gerak rotasi, semua benda yang berputar akan terus berputar sampai ada sesuatu yang menghentikannya. Hal ini menunjukkan bahwa benda bergerak berputar memiliki inersia yang kita sebut inersia rotasi, atau disebut momentum sudut. secara matematis dinyatakan sebagai berikut : L = I ω dengan :  L = momentum sudut                   I  = momen inersia                         ω = kecepatan sudut sama halnya dengan momentum liner, momentum sudut juga merupakan besaran vektor yang memiliki arah. Arah momentum sudut dari suatu benda yang berotasi dapat ditentukan dengan kaidah tangan kanan: Empat jari yang tertekuk menunjukkan arah putaran gerak rotasi dan ibu jari menunjukkan arah momentum sudut. Jika momentum sudut arahnya ke atas, maka nilainya positif, sebaliknya jika arah momentum sudut berarah ke bawah, maka nilainya negatif. Pada gerak translasi, hukum 2 Newton yang dikaitkan dengan momentum menyatakan bahwa karena terdapat analogi gerak translasi dengan gerak rotasi maka momen gay

SEMUA TENTANG MOS

Hai...adik2 pengurus OSIS !!! l g nyari-nyari bahan buat acara MOS ea??? nih dari kami, smoga bisa bermanfaat dan menjadi acuan ..... Yang biasa di setiap even MOS adalah : 1. atribut 2. pembuatan proposal contoh proposal 3. jadwal kegiatan 4. materi kegiatan 5. pernak - pernik lainnya Berikut akan kita bahas satu persatu : 1. ATRIBUT Berbicara atribut MOS, SMAPAGA memiliki budaya yang unik yaitu menggunakan motif batik pada rompi dan tas sandang dan penutup kepala dari caping. hal ini memiliki filosofi cinta tradisi dan mengingatkan kita pada pertanian sebagai penopang utama bangsa. semula panitia ragu menentukan hal ini. tetapi setelah diterapkan ternyata hasilnya luar biasa. sragam mos terlihat sangat bagus dan inspiratif. mungkin sebagian dari pembaca tidak setuju dengan penilaian tersebut, pada dasarnya kami hanya berusaha untuk lebih manusiawi dan menghilangkan budaya perploncoan pada kegiatan MOS. sangatlah tidak manusiawi bila peserta disuruh mengenakan p