Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2019

BUMI BULAT DAN GEOSENTRIS

Ptolemaeus       Banyak pengetahuan kita tentang tentang ilmu astronomi berasal dari filsuf yunani kuno yang bermukim di kota Aleksandria, Claudius Ptolemaeus (100-178 M) adalah seorang ilmuwan yang luar biasa, akan tetapi yang terpenting adalah ia mengumpulkann dan memperjelas pekerjaan para astronom besar sebelumnya. Ptolemaeus meninggalkan dua set buku  Almagest dan Tetrabiblos.       Almagest merupakan katalog bintang yang diketahui pada masa itu sedangkan Tetrabiblos berbicara tentang astrologi. Selama 1600 tahun tidak ada sanggahan tentang buku ini. Buku ini diterjemahkan ke dala bahasa Arab karena dengan runtuhnya kekaisaran Romawi sekitar abad ke 4, banyak pengetahuan yang telah terkumpul itu hilang karena perpustakaan dihancurkan dan buku-buku dibakar.      Julius Caesar        Salah satu masalah yang dihadapi para astronom waktu itu mengenai tahun kabisat. Adalah kenyataan bahwa tahun qamariah dan tahun syamsiah tidak dapat saling dicocokkan. Sampai pertengan

DUNIA MAYA MANUSIA PRASEJARAH (seri astronomi)

    Di jaman sekarang ini, sangat sulit menemukan manusia usia produkif yang tidak menggunakan internet dan bersosial media, dan apa yang digunakan manusia jaman dulu untuk berselancar di dunia maya? ya hampir setiap hari dan malam mereka mengamati peristiwa-peristiwa penting disekitar mereka dan mencatatnya pada monumen-monumen dan peninggalan prasejarah. Bedanya kalau sekarang cukup menggunakan mesin pencari untuk menumukan setiap jawaban dari semua pertanyaan, kalau jaman prasejarah bila pengetahuan mereka tidak cukup untuk menjawab maka mereka menggunakan keyakinan dan takhayul yang saling berkaitan (gothak-gathuk matuk : istilah Jawa). Hal ini sah-sah saja karena memang ilmu "titen" merupakan formula yang tepat untuk menjawab beberapa keganjilan alam semesta.     Dengan mengamati gerakan berputar dari Matahari, Bulan dan bintang, para pengamat purba menyadari bahwa gerakan yang berulang-ulang itu dapat digunakan untuk menjadikan langit menunjuk waktu siang, malam da

MEMPELAJARI LANGIT "DARI TAKHAYUL SAMPAI IPTEK" (seri astronomi)

K ata "astronomi" berasal dari dua kata bahasa Yunani, "astron" adalah bintang dan "nemein" adalah menamakan. Orang-orang Yunani kuno lah yang mulai intens mempelajari bintang, terbukti dengan sebagian besar nama-nama bintang dan benda langit dengan nama dewa-dewa mereka. Mereka membuat daftar nama bintang secara sistematis.      Para astronom jaman dahulu, yang lebih terkenal dengan sebutan ahli "nujum" yang sekarang ini bergeser makna menjadi tukang "dukun", sudah mengamati langit dengan seksama. mereka sebagian besar adalah penggembala. Pada sejumlah peradaban awal, letak bintang yang berdekatan dan terlihat membentuk pola tertentu dalam sebuah gugus dinamai dengan istilah "rasi". Sehingga dalam peradaban Yunani kuno sudah mengenal mitologi zodiak yang masih dipercaya hingga kini.      Hampir setiap budaya mempelajari bintang. Pada masa kegelapan Eropa, astronomi di pelajari dan disempurnakan oleh bangsa Arab. Peng

ASAL NAMA BOROBUDUR (seri sejarah)

       Ketika Jawa jatuh ke tangan Inggris,  Sir Thomas Stamford Raffles yang memahami sejarah dan arkeologi ditunjuk sebagai Gubernur Jenderal Hindia-Belanda. Pada 1814, Raffles memperoleh informasi tentang sebuah monumen raksasa yang disebut Candi Borobudur di daerah Jawa tengah. Raffles pun mempelajari dokumen-dokumen sejarah tentang candi tersebut.        Berdasarkan manuskrip atau dokumen Jawa, nama Borobudur mempunyai dua pengertian. yang pertama bersumber dari sebuah dokumen Jawa tahun 842 Masehi menyebutkan Borobudur adalah suatu pengunungan yang merupakan akumulasi sepuluh tingkatan kebijakan Bodhisattva. Sedangkan makna yang kedua menurut para ahli bahwa kata "boro" yaitu biara, kuil atau candi sedangkan "budur" adalah nama sebuah tempat.     Laporan sejarah dari abad 18 juga berkisah tentang para pengunjung Borobudur yang memaknainya sebagai "gunung seribu patung". Ada dua kisah yang mendukung makna ini, yang pertama dari Babad Tanah Jawi

ASAL NAMA PULAU JAWA (seri sejarah)

      Pulau Jawa adalah salah satu pulau dengan jumlah penduduk terbesar di dunia. Luas pulau ini sekitar 139.000 km2. Letak pulau ini bersebelahan dengan pulau Sumatera, Bali dan Kalimantan. Pulau Jawa juga dikelilingi oleh laut Jawa di utara, selat Sunda di barat, Samudera Hindia di selatan dan selat Bali dan Madura di timur.       Di Indonesia, pulau ini merupakan pulau dengan penduduk terpadat. Ibukota negara Indonesia terdapat di pulau ini. Pusat pemerintahan dan pusat bisnis untuk negeri ini hingga kini masih berada di Pulau Jawa. Universitas-universitas terbaik, pusat-pusat pergerakan juga berada di pulau ini. Singkat kata,, pulau ini berdampak besar terhadap kehidupan sosial, politik, dan ekonomi Indonesia.       Jauh sebelum terbentuknya negara Indonesia, kerajaan-kerajaan besar Hindu dan Budha pernah berkembang dan meninggalkan jejak sejarah yang dapat kita telusuri hingga sekarang. Pulau ini menjadi saksi berdirinya kerajaan-kerajaan besar yang pernah berjaya di seant